Selasa, 11 Agustus 2009

PENYUSUTAN

Definisi dan Metode Penyusutan Aktiva Tetap
Pengertian penyusutan atau depresiasi menurut Zaki Baridwan, (2004:305) adalah sebagai berikut “ depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya stai periode akuntansi”.
Menurut PSAK No. 17 (2004.17.1) pengertian penyusutan (depresiasi) adalah sebagai berikut:
“Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”.
Aktiva yang dapat disusutkan adalah aktiva yang:
a. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode
b. Memiliki suatu manfaat yang terbatas
c. Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang dan jasa, untuk disewakan atau untuk tujuan administrasi.
Menurut Sofyan Harahap (1999:53) yang dimaksud dengan penyusutan adlah: “ Pengalokasian harga pokok aktiva tetap selama masa penggunaanya atau dapat juga kita sebut sebagai biaya dibebankan terhadap produksi akibat pengunaan aktiva tetap itu dalam prose produksi”.
Penting bagi kita untuk memperhatikan akuntansi penyusutan terhadap akuntansi tetap, karena penyusutan merupakan pengalokasian biaya. Karena kesalahan dalam pengalokasian biaya akan mempengaruhi perhitungan laba rugi.
Aktiva yang dapat disusutkan adalah aktiva yang diharapkan untuk digunakan dalam proses produksi atau memasok barang dan jasa, untuk disewakan, atau untuk tujuan administrasi. Jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) adalah biaya perolehan suatu aktiva atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya dalam laporan keuangan dikurangi dengan nilai sisanya.
Faktor-faktor yang dapat menentukan beban penyusutan adalah:
a. Harga pokok atau perolehan
Adalah jumlaah uang atau yang dapat disetarakan dengan uang yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu aktiva yang diperlukan.
b. Nilai residu atau nilai sisa
Adalah jumlah yang dapat diterima jika kativa tetap tersebut dijual, ditukar atau cara lain ketika aktiva tetap tersebut sudah tidak digunakan dikurangi biaya yang terjadi saat menjual atau menukar.
c. Umur teknis atau manfaat
Adalah taksiran jangka waktu atau periode dimana perusahaan dapat memanfaatkan aktiva tetap tersebut. Masa manfaat aktiva tetap dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor fisik dan faktor fungsional. Faktor fisik adalah faktor yang mengurangi fungsi dari aktiva tetap. Sedangkan faktor fungsional yaitu faktor yang membatasi umur dari aktiva tetap.
d. Metode penyusutan yang digunakan untuk menyusutkan aktiva tetap.
Jumlah aktiva yang dapt disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis dan rasional. Metode manapun yang dipilih harus digunakan secara konsisten, tanpa memandang tingkat probabilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan. Hal ini dilakukan agar dapat menyediakan daya hasil banding hasil operasi perusahaan dari periode ke periode.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban penyusutan. Untuk dapat memilih salah satu metode perlu dipertimbangkan keadaan-keadaan yang mempengaruhi aktiva tersebut. Dari sekian banyak metode penyusutan yang umum dipergunakan adalah sebagai berikut.
a. Metode garis lurus (Straight Line Method)
Metode ini merupakan suatu bentuk perhitungan beban penyusutan untuk aktiva tetap, dimana besarnya beban penyusutan ditentukan sama setiap tahunnya, tidak menghiraukan kegiatan dalam periode tersebut.
Metode gari lurus sebaiknya digunakan untuk menghitung penyusutan aktiva tetap seperti gedung, mebel, ala-alat kantor, dan lain-lain.
Beban penyusutan pertahun = Harga Peroelehan – Nilai Residu
Taksiran Masa Manfaat (tahun)
Definisi dan Metode Penyusutan Aktiva Tetap
Pengertian penyusutan atau depresiasi menurut Zaki Baridwan, (2004:305) adalah sebagai berikut “ depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya stai periode akuntansi”.
Menurut PSAK No. 17 (2004.17.1) pengertian penyusutan (depresiasi) adalah sebagai berikut:
“Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”.
Aktiva yang dapat disusutkan adalah aktiva yang:
a. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode
b. Memiliki suatu manfaat yang terbatas
c. Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang dan jasa, untuk disewakan atau untuk tujuan administrasi.
Menurut Sofyan Harahap (1999:53) yang dimaksud dengan penyusutan adlah: “ Pengalokasian harga pokok aktiva tetap selama masa penggunaanya atau dapat juga kita sebut sebagai biaya dibebankan terhadap produksi akibat pengunaan aktiva tetap itu dalam prose produksi”.
Penting bagi kita untuk memperhatikan akuntansi penyusutan terhadap akuntansi tetap, karena penyusutan merupakan pengalokasian biaya. Karena kesalahan dalam pengalokasian biaya akan mempengaruhi perhitungan laba rugi.
Aktiva yang dapat disusutkan adalah aktiva yang diharapkan untuk digunakan dalam proses produksi atau memasok barang dan jasa, untuk disewakan, atau untuk tujuan administrasi. Jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) adalah biaya perolehan suatu aktiva atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya dalam laporan keuangan dikurangi dengan nilai sisanya.
Faktor-faktor yang dapat menentukan beban penyusutan adalah:
a. Harga pokok atau perolehan
Adalah jumlaah uang atau yang dapat disetarakan dengan uang yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu aktiva yang diperlukan.
b. Nilai residu atau nilai sisa
Adalah jumlah yang dapat diterima jika kativa tetap tersebut dijual, ditukar atau cara lain ketika aktiva tetap tersebut sudah tidak digunakan dikurangi biaya yang terjadi saat menjual atau menukar.
c. Umur teknis atau manfaat
Adalah taksiran jangka waktu atau periode dimana perusahaan dapat memanfaatkan aktiva tetap tersebut. Masa manfaat aktiva tetap dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor fisik dan faktor fungsional. Faktor fisik adalah faktor yang mengurangi fungsi dari aktiva tetap. Sedangkan faktor fungsional yaitu faktor yang membatasi umur dari aktiva tetap.
d. Metode penyusutan yang digunakan untuk menyusutkan aktiva tetap.
Jumlah aktiva yang dapt disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis dan rasional. Metode manapun yang dipilih harus digunakan secara konsisten, tanpa memandang tingkat probabilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan. Hal ini dilakukan agar dapat menyediakan daya hasil banding hasil operasi perusahaan dari periode ke periode.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban penyusutan. Untuk dapat memilih salah satu metode perlu dipertimbangkan keadaan-keadaan yang mempengaruhi aktiva tersebut. Dari sekian banyak metode penyusutan yang umum dipergunakan adalah sebagai berikut.
a. Metode garis lurus (Straight Line Method)
Metode ini merupakan suatu bentuk perhitungan beban penyusutan untuk aktiva tetap, dimana besarnya beban penyusutan ditentukan sama setiap tahunnya, tidak menghiraukan kegiatan dalam periode tersebut.
Metode gari lurus sebaiknya digunakan untuk menghitung penyusutan aktiva tetap seperti gedung, mebel, ala-alat kantor, dan lain-lain.
Beban penyusutan pertahun = Harga Peroelehan – Nilai Residu
Taksiran Masa Manfaat (tahun)
Misalnya, sebuah aktiva tetap berupa mesin dibeli dengan harga perolehan Rp. 10.000.000,00 dengan nilai sisa (residu) sebesar Rp.2.000.000,00 dan umur ekonomisnya ditaksir selama 4 tahun.
Deperesiasi setiap tahunnya dihitung sebagai berikut.
Deperesiasi = Rp.10.000.000,00 – Rp.2.000.000,00
4 Tahun
= Rp.2.000.000,00
c. Metode Jumlah-Angka-Tahun ( sum- of the- year’s- digit method)
Metode jumlah angka –tahun mengalokasikan penyusutan dengan mengalihkan biaya perolehan aktiva yang tersusutkan (Biaya perolehan- Nilai residu) dengan tariff penyusutan. Tarif penyusutan yang dipakai dengan metode jumlah angka tahun adalah fraksi (fraction) yang menjadi semakin kecil setiap tahunnya. Pembilang (numetor) fraksi, yang menurun tiap tahun, adalah jumlah tahun sisa manfaat aktiva pada awal tahun berjalan. Penyebut (denominator), yang besarnya selalu sama, adalah jumlah tahun yang menunjukkan masa manfaat aktiva. Rumus untuk menghitung beban penyusutan adalah sebagai berikut.
Depresiasi = Biaya Perolehan x Periode Manfaat yang Tersisa
Yang Tersusutkan Jumlah Angka Tahun

Dengan memakai contoh sebelumnya, jika mesin tadi mempunyai masa manfaat 4 tahun maka penyebutnya (jumlah-angka-tahun)ditentukan dengan cara menambahkan angka 4 + 3 + 2 + 1 Sehingga diperoleh jumlah 10. Rumus untuk menghitung penyebut adalah.
Jumlah angka tahun = N (N+1)
2
Dimana n adalah masa manfaat aktiva yang dinyatakan dalam tahun. Untuk mesin yang masa manfaat 4 tahun, maka N = 4 sehingga jumlah angka tahunnya adalah 4(4+1)/2 = 10. fraksi untuk penyusutan setiap tahun akan menjadi:
*Tahun 1 2 2 2
*Fraksi Penyusutan 4/10 3/10 2/10 1/10
d. Metode Jam Jasa (Service Hours Method)
Metode ini didasrkan pada anggapan bahwa nilai aktiva tetap adalah sejumlah jam produksi sehingga taksiran umur aktiva tetap tergantung pada jumlah jam kerja produksi yang dipakai. Dalam hal ini beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan jam jasa atau pemakain.. beban depresiasi periodik besarnya akan sangat tergantung pada jam jasa yang dipakai/ digunakan.
Untuk dapat menghitung beban depresiasi penyusutan dapat dihitung tarif depresiasi untuk tiap unit produk. Kemudian hasilnya dikalihkan dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam periode tersebut. misalnya, mesin dengan harga perolehan Rp600.000,00 dengan nilai sia sebesar Rp.40.000,00 mesin ditaksir selama umur penggunaan akan mengasilkan 56.000 unit produk.

Depresiasi per unit = Harga Perolehan – Nilai Sisa
Taksiran Hasil Produksi (unit)
= Rp. 600.000,00 – Rp.40.000,00
56.000 unit
= Rp.10,00
Apabila dalam tahun penggunaan pertama, mesin tersebut menghasilkan 18.000 unit produk, maka beban depresiasi untuk tahu itu adalah 18.000 x Rp. 10,00 = Rp.180.000,00. Apabila disusun dalam bentuk table, maka perhitungan depresiassi adalah sebagai berikut

Tidak ada komentar: